PONDOK PESANTREN TARBIYATUL MUTATHOWI'IN
(PPTM)
salam ta'dim kulo dateng eyang guru...ghoffarallohu lahu walana birohmatika ya arrkhamarrokhimin
KH Hasyim Asyari adalah putra ketiga dari 11 bersaudara. Ayahnya bernama Kyai Asyari, pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatanJombang. Ibunya bernama Halimah. Dari garis ibu, Hasyim merupakan keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir (Sultan Pajang).
Berikut silsilah lengkapnya: Ainul Yaqin (Sunan Giri), Abdurrohman (Jaka Tingkir), Abdul Halim (Pangeran Benawa), Abdurrohman (PangeranSamhud Bagda), Abdul Halim, Abdul Wahid, Abu Sarwan, KH. Asy'ari (Jombang), KH. Hasyim Asy'ari (Jombang).
Sedangkan KH Hasyim Asyari ini adalah guru dari pendiri PONDOK PESANTREN TARBIYATUL MUTATHOWI'IN(PPTM)beliau bernama KH Ali Rahmat,,,Beliau KH Ali rahmat mengabdi pada KH Hasyim Asyari dan sebagai santrinya,,,Beliau KH Ali Rahmatlah yang mengasuh KH Abdurahman Wahid ato yang disebut Gusdur dikala kecilnya..dan dari sinilah KH Ali Rahmat mendapatkan berkah tuk mendirikan PPTM ini.
Dan di PPTM inilah aku mencari ilmu agama dan ilmu Umum selama 3 tahun mulai dari 1-3 SMA.
Di PPTM inilah didirikan sebuah pendidikan mulai dari Playgroup sampai SMA,,kegiatan di PPTM dilaksanakan Sore habis sholat Ashar....Selama 3 tahun inilah kuhabiskan waktuku disini jauh dri orang tua dan jauh dari dunia luar....dan disinilah kami di didik menjadi manusia yang sholeh sholehah......Dan semoga itu bisa terwujud,,amin yarabbal'alamin.
Banyak cerita ketika aku di PPTM,,mulai dilarang pacaran ampek banyak hukuman....Aku adalah salah satu anak yang banyak melanggar peraturan kecuali pacaran,,selama 3 tahun itu ak tidak pernah merasakan indahnya pacaran,,karena hukumannya lebih berat....sebenarnya banyak sech yang pacaran,,tapi untuk hal itu ak blom pernah memikirkaannya kaarena aku masih asyik with my friend's,,,
Setiap hari aku dapat hukuman soalnya aku sering gak ikut kegiatan,dan setiap hari itu jugha aku dzikir depan masjid dan diliat para santri2 putra maupun putri(jadi malu),,hhahaahh,,,tapi itu adalah pengalaman yang menarik...
Ketika sekolah hal yang paling membosankan adalah antri mandi,,,kadang2 kalau udah kesiangan biasa'a gak mandi,,,cuma modal minyak wangi doank,,soalnya keburu terlambat,,jam 6.45 udah masuk dan apel bersama.......karena aku orangnya sering terlambat jadi tiap hari suruh muter lapangan 5 kali.....itung2 olahraga pagi,,,heheheeh
Disekolah walaupun aku banyak melanggar aturan aaku termasuk orang yang berjasa karena prestasiku,,,heheheh,,aku pandai dalam hal berargumentasi mka dri itu aku sering dikirim tuk mewakili sekolah tuk lomba pidato semua bahasa tapi bukan bahasa jin lho..hahahah,,disekolah q diberlakukan 4 bahasa ,,bahasa jawa,,indo,,arab,,inggris....bukan itu aja sch lombanya tapi yang sering ya pidato 3 bahasa........hanya dengan kepedean dan berlatih keras insyaallah akan menghasilkan
hal yang baik tapi jangan lupa berdo'a daan usaha,,karena usaha tanpa do'a itu jugha sia2,,dan begitu sebaliknya......
Disini kegiatan sekolah sama pesantren seimbang,,jadi gak terlalu lelah jalaninnya,,,kegitan sekolah dimulai dari pukul 07.00-14.00,,,sedangakan pesantren dimulai pukul 16.30-21.00,,pukul 21.00-22.00 itu waktu belajar...kita gak boleh tdur terlalu malem soalnya bsuk harus sekolah...jadi habis belajar pintu kamar harus paada ditutup smua,,ntah di dalam mau ngapain yang penting udah masuk kamar...hehehe,,
Banyaak sekaali cerita yang mnarik disini kalaau aku cerita semua tanganku bisa keriting,,hehhe,,dan mungkin ini hanya sebagiaan aja..dan masih banyak lagy....
Inilah sebagian kamar di PPTM,,yang lain dibelakang,,nie yang depan.......
Orang tuaqq selalu mengajarkan Dunia dan AKhirat harus seimbang,,mka'a mereka menyekolahkanku yang ada pesantren agar q bisa menjadi wanita sholehah,,
Orang tua ku jugha berpesan"kamu harus pandai mengaji karena pda saat aku(kedua orangtua)meninggal nanti ada yang mendoakan aku(orang tua)" ...dan itu akn kuingat sampai kpan pun.
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.”
اطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
“Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina.”
